EKONOMI MANAJERIAL (KONSEP BIAYA PRODUKSI) -by: Ernah

KONSEP BIAYA PRODUKSI
TEORI BIAYA DAN ESTIMASI BIAYA

Æ  Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.
Æ  Cost dan Expense
a.  Cost/biaya (dalam arti luas) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial (kemungkinan) akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Ada empat unsur pokok dalam definisi tersebut:
1.      Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2.      Diukur dalam satuan uang
3.      Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4.      Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
b.   Expenses merupakan biaya yang telah habis pakai (expired cost) yang dapat dikurangkan dari pendapatan. Seluruh expense adalah cost namun tidak semua cost adalah expense. Pengorbanan untuk membayar arus listrik yang telah dipakai adalah expense. Sedangkan pengorbanan untuk membeli peralatan listrik adalah cost.
Æ  Opportunity cost dan real cost
a.  Biaya pengorbanan (opportunity cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan kesempatan terentu. Dalam praktek biaya ini tidak pernah dibayarkan. Contoh seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri.
Biaya ini dapat diketahui dengan membandingkan antara:
1.      Biaya Ekonomi (Economic Cost) dan Biaya Akuntansi (Accounting Cost)
2.      Biaya Eksplisit dan Biaya Implisit
b.  Biaya sebenarnya (real cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misal, biaya upah dan gaji, biaya bahan baku dan sebagainya.
Æ   Biaya Variabel dan Biaya Tetap
a.  Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan untuk menghasilkan suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin banyak banyak bahan yang digunakan sehingga biayanya lebih besar.
b.   Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung banyak sedikitnya produk yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan ini tidak tergantung apakah mesin digunakan pada kapasitas penuh, stengah kapasitas atau bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan yang ditetapkan per tahunnya.
Æ  Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
Æ  Biaya Tidak Langsung (indirect cost), merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
Æ  Biaya Relevan (Relevant Cost), adalah biaya yang secara aktual mempengaruhi setiap kegiatan atau keputusan (produksi). Biaya Relevan lebih bersifat keputusan saat ini untuk proyeksi manfaat ke depan, bukan bersifat keputusan historis.
Æ  Biaya historis, adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada waktu membelifaktor produksi (input). Kalau input itu disimpan dan baru di kemudian haridigunakan dalam proses produksi, maka biaya historis adalah sama dengan padawaktu faktor produksi itu dibeli. Hal itu berbeda dengan biaya kesempatandimana biaya kesempatan diperhitungkan pada waktu input digunakan dalam proses produksi.
Æ   Biaya Eksplisit (Eksplisit Cost) dan Biaya Implisit (Implisit Cost)
a. Biaya Eksplisit adalah biaya yang diukur dengan bukti keluarnya kas. Misalnya pengeluaran untuk membeli bahan baku untuk produksi, untuk membayar tenaga kerja langsung yang berkaitan dengan produksi dan sebagainya.
b.  Biaya Implisit adalah biaya non kas yang diukur melalui konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Biaya implisit juga dapat diartikan sebagai nilai dari input yang dimiliki perusahaan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak sebagai pengeluaran nyata yang dikeluarkan perusahaan.
Biaya implisit yang berkaitan dengan setiap keputusan jauh lebih sulit untuk dihitung. Biaya-biaya ini tidak melibatkan pengeluaran kas dan karena itu sering diabaikan dalam analisis keputusan. Karena pembayaran kas tidak dilakukan untuk biaya implisit, konsep biaya kesempatan harus digunakan untuk mengukurnya.
Contoh:
1.      Cost of capital dari equity bersifat implisit cost.
2.      Cost of capital dari debt bersifat eksplisit cost.
Æ   Biaya Inkremental
Adalah akumulasi atas variasi biaya pada variasi keputusan manajerial yang bersifat jangka panjang. Biaya inkremental diukur dengan melihat adanya perubahan biaya total. Dengan demikian biaya incremental bisa berupa biaya tetap atau biaya variabel atau kedua-duanya. Biaya inkremental sebagai biaya yang bervariasi di antara keputusan adalah serupa dengan konsep marginal, yang diperkenalkan sebagai komponen kunci dalam proses optimisasi. Perbedaan utamanya adalah bahwa biaya marginal selalu didefinisikan dalam bentuk perubahan uniter dalam keluaran. Konsep biaya inkremental cukup jauh lebih luas, yang mengarahkan bukan hanya konsep biaya marginal, tetapi juga variasi biaya yang timbul dari aspek dalam masalah keputusan. Konsep biaya inkremental berarti bahwa biaya tetap yang tidak akan dipengaruhi oleh sebuah keputusan adalah tidak relevan dan sebaiknya tidak dimasukkan dalam analisis. Biaya ini menghasilkan:
a.       Biaya relevan, yaitu biaya yang masih dapat dipengaruhi oleh keputusan manajerial.
b.      Biaya Irrelevan (biaya hangus/sunk cost), yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh keputusan manejerial tertentu.
Æ  Biaya Marginal, adalah biaya yang timbul akibat menambah output produksi. Biaya ini bersifat uniter. Diukur pada titik waktu tertentu. Cenderung bersifat jangka pendek.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

STIE TOTALWIN SEMARANG